Sesuatu hal yang pasti ialah perubahan. Suatu perubahan menuntut pembelajaran berkelanjutan (Master of Continous Learning). PLN Sebagai perusahaan pelayanan masyarakat selalu melakukan perubahan-perubahan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan mengikuti standar kelas dunia. Kemajuan teknologi, kemudahan aplikasi, efisiensi, da persaingan adalah factor-faktor perubahan.
Sebagai pegawai PLN dalam menyikiapi perubahan ialah mengikuti perubahan itu sendiri. Untuk dapat mengikuti perubahan maka dibutuhkan kemampuan belajar untuk belajar yaitu menyerap dan memahami informasi baru dengan cepat , menerapkan pengetahuan dan pembelajaran baru, meningkatkan kepercayaan diri untuk mempelajari hal – hal baru. Namun dalam kenyataannya pembelajaran orang dewasa banyak mengalami hambatan-hambatan antara lain keterbatasan kapasitas belajar dan menerima informasi baru, resistansi akibat pengalaman pembelajaran terdahulu, sulit untuk mempelajarai ketrampilan baru, sudah berada zona nyaman sehingga tidak ada kebutuhan pembelajaran , tidak percaya diri.
Untuk mengatasi hambatan belajar, maka diformulasikan metode Master of Continous Learning sebagai berikut :
Sebuah pemodelan metode pembelajaran berkelanjutan itu ada 6 (enam) langkah untuk mudah dihafal dan diimplementasikan, karena disusun secara urut dan mudah diaplikasikan.
Breakthrough yang akan penulis lakukan di unit dengan adalanya program “PEMBELAJAR” dalam rangka mengaplikasikan Master of Continous learning ialah pertama ialah membangkitkan motivasi belajar seluruh staf bidang TE tanpa mempermasalahkan usia, dibangun lingkungan dan suasana belajar. Selanjutnya mengumpulkan bahan-bahan untuk dipelajari dan dapat menambah pengetahuan, misalnya menyediakan buku-buku dalam rak khusus dan ruang membaca dan ruang diskusi. Dalam memperkuat mencari makna pembelajaran, maka selalu rutin dilakukan CoC dan CoP sebagai wadah mensharingkan apa yang sudah didapatkan dalam rangka pembelajaran yang sudah dilakukan, membantu menunjukkan minat yang ingin dipelajari.
Membantu pegawai lain untuk mengelola pikiran ialah dengan membantu memberikan format menulis, mendorong untuk selalu membuat catatan-catatan pembelajaran, menyusun dengan metode ilmiah. Tahap selanjutnya ialah menguji diri sendiri, Pembelajaran yang sudah dilakukan masing-masing pegawai bila tiba saatnya harus dipresentasikan dan diujikan didepan rekan-rekan yang lain. Apabila sudah disempurnakan melalui evaluasi dan perbaikan-perbaikan, maka dibuatlah dalam sebuah “Buku”, yang akan dipajang di “Rak Khusus”. Proses pembelajaran tidak harus berkaitan dengan kinerja, tetapi hal – hal yang bisa mendukung, sesuai minat pegawai yang tercantum dalam direktori pembelajaran. Budaya belajar bagi seorang Master of Continous Learning.